SMP Neg. 1 Bua Ponrang

"SMP Neg. 1 Bua Ponrang adalah salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Luwu dengan fasilitas yang cukup memadai untuk para siswa-siswinya.
SMP Neg. 1 Bua Ponrang terletak di Jln. Poros Palopo-Belopa Km.32 Lingk. pd Lambe, Padang Sappa Kec. Ponrang..."



INFORMASI
ditujukan kepada : siswa(i) SMP Neg. 1 Bua Ponrang
Ulangan MID semester tgl 4 - 10 Oktober, Ulangan Umum Semester 14 - 19 Desember '09,Remedial Ulangan Umum 21-26 Des '09, Pembagian Raport 30 Des '09, Nah Ini yang di tunggu2 Libur Semester I 31 Des '09, - 9 Januari 2010......

DAFTAR NAMA SMA NEGERI/SWASTA DI KAB. LUWU


NSS NAMA SEKOLAH ALAMAT
302191705002 SMAN 1 BAJO JL. JAMBU 0811427093
301191720020 SMAN 2 BAJO DESA BONE LEMO 085696279093
301191706014 SMAN 1 BASTEM JL. PANTILANG
301191704003 SMAN 1 BELOPA JL. TOPOKA 3314086
301191714017 SMAN 2 BELOPA JL. SUNGAI PAREMANG BELOPA 085299675044
301191710012 SMAN 1 BUA POROS - PALOPO - BELOPA 081343609947
301191713016 SMAN 1 KAMANRE KAMANRE 08124180617
301191712015 SMAN 1 LAMASI JL. ANDI JEMMA 3315494
302191701018 SMAN 1 LAROMPONG JL. POROS SIWA POLOPO 081355804926

SMAN 1 LAROMPONG SELATAN JL. POROS LAROMPONG KM 8 081355804926
301191709004 SMAN 1 BUA PONRANG JL. PENDIDIKAN NO. 24 085242108471
301191709019 SMAN 2 PONRANG DESA BONE LEMO 085299549191
302191717011 SMAN 1 BOSSO JL. TRANS SULAWESI KM 25 PLP 085242282246
301191711005 SMAN 1 WALENRANG JL. OPU DAENG RISAJU 3315174
301191715006 SMAN 2 WALENRANG JL. RANTAI DAMAI 081342280484
301191708010 SMAS YPN NOLING YPN NOLING
301191718013 SMAS KRISTEN PLUS SERITI JL. PATTENDONG LRG II SERITI
301191709008 SMAS GUPPI PD. SAPPA JL. JEND. SUDIRMAN
301191711009 SMAS PGRI WALENRANG JL. BULO

GUGUN VIRGO ACCA FM : LOKAL RADIO ROADSHOW

"STAR FM PADANG SAPPA MASUK DALAM DAFTAR CATATAN LOKAL RADIO ROADSHOW GUGUN VIRGO ACCA FM PLP PADA TAHUN 2007/2008"

Trijaya FM Network Jogja
Global Radio 88.5 FM Jakarta
Ardan 105.8 FM Bandung
Fresh Radio 102.3 FM Semarang
Female Radio 107.2 FM Jogja
Yasika 94.5 FM Jogja
MTV Track Radio 88.3 FM
Swaragama FM Jogja
CDBS 98.5 FM Denpasar
OZ Radio 104 FM Denpasar
Sonata 102.4 FM Makassar
Studio 50 101.6 FM Rantepao
Team B 99.9 FM Rantepao
Toraja 91.0 FM Makale
Calista 98.4 FM Masamba
Adira FM Masamba
Angkel 104.1 FM Lamasi
SLM 106.1 FM Belopa
Star FM Padang Sappa
Malibu 100.9 FM Soroako
Maradeka 101.6 FM Sengkang

SMA Negeri 1 Bua Ponrang




SMA Negeri 1 Bua Ponrang merupakn salah satu sekolah yang ada di Kab. Luwu.
sekitar krang lebih 1 km dari jantung kota padang sappa, yakni jln. rotto, Lingk. Pd Lambe, Kel. Padang Sappa, Kec. Ponrang..
Sedangkan SMA Negeri 2 Kec. Ponrang sendiri berada di Desa Tirowali Dusun Ponrang..

PheA PaDaNg Sappa In Facebook






Phea padang sappa in facebook merupakan suatu group/perkumpulan muda-mudi padang sappa yang tergabung dalam Facebook.. Mw liat selengkapx?? di http://www.facebook.com/group.php?gid=163200021665

Objek Wisata Pantai Salolo

"Salah satu Objek wisata yang banyak di kunjungi masyarakat Kec. Ponrang dskt, yakni Pantai salolo dgn keindahan hamparan pasir putih dan hutan bakau. Terletak di Desa Muladimeng, Kec. Ponrang."

Bendungan Padang Sappa

Foto Bendungan Padang Sappa,
Lokasi : Desa Noling, Kec. BUPON, Kab. Luwu

GOLKAR DUKUNG PEMBENTUKAN LUWU RAYA

Makassar (ANTARA News) - Partai Golkar mendukung pembentukan provinsi Luwu Raya, karena wilayah yang terdiri atas lima kabupaten tersebut telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai satu provinsi.

Dukungan tersebut disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Ilham Arif Siradjuddin dalam perjalanan safari ke wilayah itu akhir pekan lalu, kata Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Ir H Madjid Tahir di Makassar, Senin.

Madjid yang menyertai kunjungan kerja Ilham ke wilayah itu mengatakan, "Wija To Luwu" (masyarakat Luwu) telah memperjuangkan pembentukan provinsi Luwu Raya sejak lebih setengah abad lalu, namun hingga saat ini belum terwujud.

Bahkan, pada 2004 masyarakat Luwu telah mendeklarasikan pembentukan provinsi Luwu Raya di tiga daerah secara bersamaan, yakni di Belopa, ibukota Kabupaten Luwu, Palopo dan Masamba, ibukota Kabupaten Luwu Utara.

Ilham saat melakukan safari di empat kabupaten di Luwu Raya menyatakan bahwa Golkar sejak dulu telah berjuang bersama Wija to Luwu untuk membentuk provinsi dan berpisah dari provinsi induknya Sulawesi Selatan.

Namun, perjuangan tersebut hingga saat ini belum membuahkan hasil. Karena itu, perlu kebersamaan Wija To Luwu berjuang hingga terbentuknya provinsi baru tersebut, kata Ilham.

Luwu Raya kini menjadi empat kabupaten dan kota setelah kabupaten induk Luwu dimekarkan sejak 1998 yang diawali pembentukan kabupaten Luwu Utara, kemudian Luwu Timur, dan Kota Otono Palopo, sedang kabupaten induk Luwu berpisah dengan ibukotanya Palopo.

Setelah Palopo menjadi kota otonom, maka pemerintahan kabupaten Luwu pindah ke Belopa pada 2001.

Luwu Raya kini berpenduduk 1,3 juta jiwa, belum termasuk penduduk kabupaten Tanatoraja yang juga ingin bergabung masuk provinsi Luwu Raya berpisah dengan provinsi induk Sulsel.

Wilayah ini adalah salah satu kawasan penyangga sektor pertanian Sulsel khususnya beras, perikanan, perkebunan, peternakan, dan hasil tambang nikel produksi perusahaan tambang nikel PT Inco Sorowako.

Selain, hasil tambang dan beras, Luwu juga adalah produsen kakao dengan hasil sekitar 50 persen dari total produksi kakao Sulsel, sementara kontribusi kakao Sulsel terhadap produksi nasional mencapai 70 persen, katra Madjid yang juga adaalh anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan (Dapil) Luwu Raya.

Memperingati Hari Jadi Luwu ke-741

Berbagai cara dilakukan komponen masyarakat Luwu untuk memperingati hari jadi Luwu ke-741.

Salah satunya, generasi muda Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, yang tergabung dalam Tana Luwu Band Community (TLBC) menggelar sebuah festival musik yang diikuti sedikitnya 15 Band di Tana Luwu, dengan mempertandingkan lagu daerah.

Pembina TLBC Padang Sappa, Untung Heriyanto mengatakan, generasi muda Padang Sappa tidak akan melepasklan momentum hari jadi Luwu. "Makanya kami melakukan kegiatan yang bernilai positif, yang tergabung dalam TLBC dengan menggelar festival musik Band," kata Untung, ditemui Senin 2 Pebruari kemarin.

Hanya saja festival musik band ini, untuk menghargai dan memperingati hari Jadi Luwu, para band diwajibkan membawakan lagu daerah tana Luwu '' ungkap Untung

Kegiatan yang dilaksanakan ini tidak lain untuk mengajak generasi muda Padang Sappa dan generasi pada umumnya supaya tetap menghargai karya seni yang ada di Tana Luwu. "Para generasi muda yang tergabung dalam musik band ini sangat piawai mengakselerasi lagu daerah dalam penampilan mereka. Tetunya hal ini harus diberi apresiasi," urai Untung, yang juga menjabat Kepsek SDN 57 Padang Sappa.

Dalam festival itu, tampil sebagai juara dalam kegiatan yang melibatkan sekira 15 group Band se Tana Luwu adalah X-Full Band Junior dengan mengantongi tropy dan sejumlah uang pembinaan. Para group band tersebut menyanyikan sejumlah lagu berbahasa daerah yang berjudul diantaranya pantai labombo, enda suako, Pa,'boko dan beberapa lagu daerah lainnya.

STAR PEOPLE COMMUNITY (SPCOM) PADANG SAPPA

STAR PEOPLE COMMUNITY (SPCOM) Padang Sappa dulunya merupakan komunitas dari salah satu Radio yang didirikan pada tahun 2004 yakni Radio STAR FM (ex. Kantata/2001) Pd Sappa.
Setelah Off Air pada Tahun 2008, pemuda dari star radio membentuk suatu perkumpulan yakni STAR PEOPLE COMMUNITY (SPCOM). Dengan menciptakan kembali hiburan/keramaian di Kota Padang Sappa, pemuda-pemudi SPCOM telah menyukseskan bberapa acra yang diadakan di Padang Sappa. Seperti beberapa bulan yang lalu (yakni HUT-RI ke 64), SPCOM mengadakan acara 17-an (mini-grate) tepat pada tgl 17 Agustus 09. Walaupun tanpa sponsor dana/sumbangan acara mini-grate itu bsa sukses dan dimeriahkan oleh banyak orang.
Kemudian, acara pd malam takbiran 1 syawal 1430 H yakni TAKBIR LAMPION yg diadakan oleh SPCOM atas dkungan PHBI Kec. Ponrang. Acara tersebut trblang sukses dan di hadiri beberapa perwakilan mesjid se-Kec. Ponrang, yang memperebutkan Piala Bergilir, tropi + uang tunai. Semoga anak2 SPCOM ttap smangat .....

Sejarah Kerusuhan Tahun 2001 di Padang Sappa

Ditengarai Perusuh Dibayar, Ada Pemasok Amunisi Terorganisasi

SUASANA Padang Sappa, Kecamatan Ponrang mulai
berangsur-angsur pulih. Aparat keamanan yang disiagakan pun sisa empat
peleton polisi; masing-masing dua SST (satuan setingkat peleton)
Perintis dari Polwil Parepare dan dua SST lainnya dari Brimob Polwil
Parepare dan Baebunta.

Untuk menghindari kemungkinan terburuk, demikian
dikemukakan Kadispen Polda AKBP Muh Siswa malam tadi, keempat SST
polisi tadi juga diback-up satu peleton gabungan TNI dari Kodim 1403
Sawerigading dan Kompi C 721 Palopo.

Selain menyimpulkan situasi terakhir Padang Sappa,
Kadispen Siswa juga menyampaikan bahwa aparat keamanan telah menahan
dan memintai keterangan 10 warga yang diduga keras sebagai pelaku. Di
samping itu, ratusan senjata dan barang bukti lainnya berupa 11 pucuk
senjata rakitan (papporo), 174 butir peluru rakitan, dua (2) pak
amunisi, dua (2) buah bom molotov, 222 batang besi, serta satu buah
tang besi, berhasil disita dan diamankan aparat. Laporan resmi polisi
menyebutkan jumlah korban tewas terakhir 11 orang.

Yang cukup mengejutkan, demikian Kadispen Polda, tiga di
antara 10 warga yang masih dimintai keterangan ternyata warga dari
luar Padang Sappa. Mereka itu adalah An (16), Rud (18) kduanya dari
Walenrang, serta App (14) warga desa Lamasi. Kepada penyidik ketiganya
mengaku dibayar Rp20 ribu serta ditanggung kebutuhan makannya setiap
hari.

Sementara dari Palopo dilaporkan, Kapolres Luwu AKBP Drs
Anjaya melalui Kasat Serse Iptu Pol Prayitno SH, mengakui kalau
kerusuhan di Padang Sappa itu melibatkan orang luar. Dia malah
mengistilahkannya sebagai `tentara bayaran. "Indikasinya memang ke
sana. Istilahnya kita, ada tentara bayaran. Itu setelah kita
mencermati data yang ditemukan di lapangan," ujar Pryitno.

Demikian halnya, dia melanjutkan, kemungkinan penggunaan
senjata organik selama kerusuhan berlangsung. Hal itu sekaitan dengan
telah ditemukannya peluru organik jenis Pindad 556 di lokasi
kerusuhan, saat aparat keamanan melakukan penyisiran.

"Dugaan saat ini, memang ada kelompok yang mempergunakan
peluru organik saat kerusuhan. Sewaktu penyisiran, kami menemukan dua
butir peluru organik. Peluru itu jenis pindad," terang Prayitno.

Adanya kelompok yang memakai amunisi organik standar
aparat keamanan dalam kerusuhan Padang Sappa, lanjut Prayitno,
diperkuat pula keterangan salah seorang warga yang diciduk Polres
Luwu. Warga yang kini meringkuk dalam tahanan Polres Luwu itu, kata
Prayitno, dalam keterangannya menyebutkan kalau ada kelompok yang
mendapat suplay amunisi organik dari oknum aparat," katanya.

Kendati demikian, Prayitno enggan melansir lebih jauh asal
kesatuan oknum aparat yang ditengarai menyuplai amunisi organik kepada
salah satu kelompok yang terlibat pertikaian. "Sinyalemen itu masih
dalam penyelidikan," katanya.

Dan itu juga dibenarkan saksi mata Luther yang Kades
Padang Sappa Kepada Fajar dia mengungkapkan warganya telah menemukan
sebutir peluru organik di dekat jenazah korban kerusuhan."Warga saya
menemukan sebutir peluru organik di dekat jenazah Marthen," kata
Luther.

Pernyataan senada dikemukakan seorang saksi mata kerusuhan
yang berhasil menyelematkan diri ke Makassar. Wan (30) warga Buntu
Batu menuturkan, saat kerusuhan meledak, salah satu pihak dari yang
bertikai menggunakan berbagai macam senjata, serta serbuannya sangat
terorganisir. Akibatnya, mayoritas warga pribumi Padang Sappa yang
tidak menyangka bakal diserang, tidak bisa berbuat banyak selain hanya
menyelamatkan diri.

"Itu pun ada di antara kita yang tidak berdaya diberondong
papporo. Atau, terperosok dan luka-luka akibat ranjau rakitan yang
sengaja dipasang oleh kelompok penyerang," ungkapnya sangat emosional.

"Tapi secara umum, keadaan di Padang Sappa sudah mulai
membaik sehingga aparat keamanan yang disiagakan pun sisa lima SST.
Tadi (kemarin, red) Bupati Luwu Kamrul Kasim beserta jajarannya juga
datang meninjau lokasi bekas kerusuhan sekaligus menyerahkan sejumlah
bantuan," ujar Siswa, mencoba meyakinkan.

Bupati, kata Siswa, menjanjikan akan mengucurkan dana
rehabilitasi senilai Rp 350 juta buat merehabilitasi 78 bangunan milik
warga yang 61 di antaranya merupakan rumah tinggal. Selain itu, Pemkab
(pemerintah kabupaten) Luwu juga menyediakan sedikitnya 40 ton beras
guna mengantisipasi kebutuhan pengungsi yang ditampung di lima lokasi
berbeda. Masing-masing di halaman Polsek, kantor kecamatan, dan markas
Koramil setempat, serta di salah satu rumah ibadah dan kantor desa.

Pengungsi Padang Sappa yang umumnya kaum perempuan dan
anak-anak kini tersebar pada rumah-rumah keluarga mereka di luar
Padang Sappa, termasuk dalam Kotif Palopo. Arus pengungsian itu
terjadi menyusul terjadinya kerusuhan di Padang Sappa, Rabu (29/8)
silam. Hingga Kamis lalu, pengungsi Padang Sappa masih membanjiri
Kotif Palopo.

Data yang dihimpun Fajar menunjukkan, sejak bergolaknya
Padang Sappa empat hari lalu itu, sedikitnya 3.000 warga Padang Sappa
terpaksa meninggalkan kampung dan rumah mereka. Selain ke Kotif Palopo
dan desa terdekat, sebagian warga juga ada yang mengungsi ke Kabupaten
Tana Toraja dan Masamba. "Tetapi, mereka umumnya mengungsi ke
rumah-rumah keluarga yang ada di Palopo," kata salah seorang petugas
Posko pengungsi Padang Sappa di gedung DPD Golkar Luwu, Jumat kemarin.

Bupati Luwu DR H Kamrul Kasim, Jum'at (31/8) kemarin,
mengatakan banyaknya warga Padang Sappa yang mengungsi ke Kotif
Palopo, harus mendapatkan perhatian serius semua pihak. "Tetapi, kami
(Pemkab, Red) menghimbau kepada warga Padang Sappa untuk kembali ke
Padang Sappa," katanya.

Dikatakan Kamrul, pihaknya telah menginstruksikan segenap
Camat yang ada di Luwu, untuk melakukan pendataan warga Padang Sappa
yang mengungsi ke daerahnya. "Saya juga menghimbau, agar pengungsi
Padang Sappa itu mendapat bantuan logistik," imbuhnya.

Keberadaan pengungsi tersebut, jelas Kamrul merupakan
imbas dari kerusuhan yang terjadi di Padang Sappa. Olehnya itu,
katanya, mereka merupakan tanggungjawab Pemkab Luwu. "Kami akan
memberi bantuan kepada para pengungsi tersebut, baik yang berada di
Palopo, maupun yang ada di daerah-daerah lain," jelas Kamrul seraya
menambahkan bahwa realisasi bantuan itu akan dilakukan setelah semua
data pengungsi rampung.

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam terhadap
para korban kerusuhan Padang Sappa yang kini menjalani perawatan medis
di RS Tentara, sedikitnya tiga anggota TNI AD dari Kodim 1403
Sawerigading Palopo, disiagakan. Mereka mengawasi RS Tentara dari
kemungkinan terburuk itu. Sementara itu, Jumat (31/8) petang kemarin,
tercatat masih enam korban kerusuhan Padang Sappa dirawat di RSUD
Palopo dan RS Tentara.

Pantauan kontributor Fajar di dua RS ternama di Palopo itu
menunjukkan, tiga korban kerusuhan Padang Sappa yang menjalani rawat
inap, kondisinya mulai membaik. Mereka, yakni Nobel (bukan Noble,
Red), Saka, dan Udin, telah menjalani operasi medis untuk mengangkat
timah panas yang bersarang pada kaki dan tangan mereka.

Sementara itu, korban kerusuhan Padang Sappa yang dirawat
inap di RSUD Palopo, kondisinya telah membaik dari dua hari
sebelumnya. Bahkan, Nawir, korban yang terkena timah panas muntahan
senjata api rakitan, telah dipulangkan ke rumahnya. Masih tiga korban
yang dirawat di rumah milik Pemkab Luwu itu, di antaranya Sulaiman,
Iwan, dan Liku.

Dari tiga korban tersebut, Sulaeman terbilang parah dan
Liku. Pasalnya, dua korban itu tertembak pada paha. "Namun, mereka
sudah menjalani operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang pada
tubuh mereka," kata salah seorang perawat medis RSUD yang enggan
dilansir identitasnya.

Midan, keluarga Sulaeman, mengatakan kondisi korban mulai
membaik. Namun demikian, katanya, korban masih mengalami shoch mental
akibat musibah yang dialaminya.

Iwan, salah seorang korban yang tertembak pada kepalanya,
mengatakan dirinya tak terlibat dalam kerusuhan Padang Sappa. Katanya,
Rabu (29/8) lalu itu, dia sedang berjaga-jaga di halaman rumahnya,
ketika konsentrasi massa menyebar di wilayah itu. Namun demikian,
entah siapa yang menembaknya, Iwan mengaku langsung tersungkur ke
tanah akibat terkena tembakan pada kepalanya.

"Untung saja, peluru itu hanya menyambar kepala saya,
sehingga lukanya hanya tergores. Kalau saja peluru itu bersarang di
kepala saya, mungkin saya sudah tewas," ujarnya dengan nada sendu.

WELCOME


"Hi,, salam bwt km yang dah nongkrong di Bloggerx Phea Padang Sappa.. Thankz.."



"Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah
bisa bangkit kembali dari kegagalan..."